TVTOGEL — Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) tengah gencar mendorong ekspor produk unggulan, khususnya di sektor modest fashion dan kosmetik halal. Salah satu strategi yang dijalankan adalah menggelar business networking untuk mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan calon mitra internasional dari Asia, Eropa, dan Afrika.
Kegiatan ini berlangsung dalam Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) pada 6-9 November 2025. Enam pelaku usaha Indonesia berkesempatan bertemu perwakilan kedutaan dari Pakistan, Iran, Perancis, Nigeria, dan Jepang, membahas potensi kerja sama dan ekspansi pasar.
Fokus Produk Unggulan
Beberapa produk utama yang menjadi sorotan dalam kegiatan ini meliputi:
- Modest fashion dan garmen
- Aksesori dan alas kaki
- Kosmetik halal
Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menekankan pentingnya momen ini untuk memperluas jaringan dan membuka peluang transaksi internasional. “Kegiatan ini memberi kesempatan bagi eksportir untuk menunjukkan produk unggulan dan menjajaki potensi transaksi, yang kami harapkan dapat memperkuat kinerja ekspor Indonesia,” jelasnya, Sabtu (8/11/2025).
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi, menekankan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan mitra global sangat krusial untuk meningkatkan daya saing produk kreatif Indonesia di pasar dunia.
“Kegiatan ini menjadi sarana strategis bagi pelaku usaha untuk menembus pasar internasional, terutama sektor modest fashion dan kosmetik halal yang memiliki peluang besar,” ujarnya.
Dorong Peningkatan Transaksi dan Kepercayaan
Direktur Pengembangan Produk Ekspor Jasa dan Kreatif, Ari Satria, menambahkan bahwa kegiatan jejaring bisnis tidak hanya membuka peluang transaksi, tetapi juga membentuk kepercayaan pembeli internasional terhadap kualitas produk Indonesia.
“Saya berharap kegiatan ini memperkuat kepercayaan pembeli internasional sekaligus membuka pintu transaksi bisnis,” kata Ari.
Kinerja Ekspor Indonesia Saat Ini
Menteri Budi Santoso mencatat kinerja ekspor Indonesia cukup positif, mencapai USD 209 miliar pada Januari-September 2025, naik 8,14 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Surplus perdagangan Indonesia juga meningkat menjadi USD 33,48 miliar dari sebelumnya USD 22,16 miliar.
Meski demikian, Budi menekankan Indonesia masih kalah dibanding Singapura (USD 550 miliar) dan Vietnam (USD 350 miliar), yang mengandalkan manufaktur dan nilai tambah ekspor.
“Singapura dan Vietnam memproses bahan baku menjadi produk jadi sebelum diekspor, sementara kita masih dalam tahap peningkatan kapasitas manufaktur dan nilai tambah produk,” jelas Budi.
Persaingan Global dan Potensi Indonesia
Budi menekankan Indonesia perlu terus mendorong inovasi produk dan ekspansi pasar internasional. Khususnya pada sektor modest fashion dan kosmetik halal, yang semakin diminati pasar global.
Dengan memanfaatkan jejaring bisnis internasional, pemerintah berharap sektor ini tidak hanya meningkatkan volume ekspor, tetapi juga menguatkan citra produk Indonesia di mata dunia.
