TVTOGEL — Bank Indonesia (BI) melalui Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Tengah terus mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memanfaatkan sistem pembayaran digital. Upaya ini dilakukan melalui kegiatan edukatif bertajuk Rupiah Tresno Budoyo yang digelar di Gedung Rajawali, Semarang.
Kegiatan tersebut mengusung tema “Dua Abad Perang Jawa: Menghidupkan Martabat, Meneguhkan Kemandirian”, yang memadukan literasi keuangan dengan pendekatan budaya lokal.
Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng, Nita Rachmenia, mengatakan bahwa program ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI). Tujuannya adalah memperluas akses literasi keuangan, terutama bagi pelaku UMKM yang sebagian besar dijalankan oleh perempuan.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi nasional. Di Jawa Tengah, kontribusinya mencapai Rp212,95 miliar atau sekitar 14,75 persen dari total PDRB 2024, dan lebih dari 60 persen pelakunya perempuan. Kami ingin mereka semakin berdaya melalui pemahaman keuangan digital,” ujar Nita, Rabu (12/11/2025).
Melalui kegiatan ini, BI Jateng mengajak masyarakat untuk lebih mengenal sistem pembayaran digital yang aman, efisien, dan mudah digunakan, sembari tetap melestarikan nilai budaya sebagai bagian dari ekonomi berkelanjutan.
Pemerataan Literasi Keuangan di Jawa Tengah
Dalam kegiatan tersebut, SeaBank Indonesia turut hadir memberikan edukasi seputar layanan perbankan digital, perencanaan keuangan, serta keamanan bertransaksi non-tunai.
Komisaris SeaBank, Joice Rosandi, mengatakan partisipasi SeaBank merupakan bentuk dukungan terhadap inisiatif Bank Indonesia untuk memperluas literasi keuangan hingga ke pelaku usaha kecil di daerah.
“Kami ingin membantu UMKM agar lebih mengenal layanan keuangan digital yang bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha mereka,” ujar Joice.
Stan edukasi SeaBank pun diserbu peserta yang antusias mempelajari penggunaan aplikasi dan layanan digital perbankan. Melalui kolaborasi ini, SeaBank berharap dapat berkontribusi pada pemerataan akses keuangan serta peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat di Jawa Tengah.
Kinerja SeaBank Terus Tumbuh Positif
Selain aktif dalam kegiatan edukasi, SeaBank Indonesia juga mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang semester I 2025.
Bank ini berhasil membukukan laba setelah pajak sebesar Rp214 miliar, tumbuh 34 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Total asetnya juga meningkat 18 persen secara tahunan menjadi Rp37 triliun, dengan rasio pengembalian aset (ROA) naik dari 1,29 persen menjadi 1,53 persen.
Direktur Utama SeaBank, Sasmaya Tuhuleley, menjelaskan bahwa pencapaian tersebut didorong oleh efisiensi biaya operasional, pengelolaan risiko yang baik, dan inovasi produk berkelanjutan.
“Kami akan terus berinovasi dalam layanan perbankan digital dan memperluas edukasi literasi keuangan di seluruh Indonesia,” ujar Sasmaya.
Hingga Juni 2025, SeaBank mencatat rata-rata 7 juta transaksi per hari dengan nilai perputaran uang mencapai Rp3,7 triliun.
Mendorong Transaksi Digital Melalui QRIS
Dalam mendukung kebijakan pemerintah menuju ekonomi digital, SeaBank juga gencar mengampanyekan penggunaan QRIS sebagai metode transaksi yang cepat dan aman.
Dari Maret hingga Juli 2025, volume transaksi QRIS SeaBank meningkat signifikan, mencapai kenaikan rata-rata 12 hingga 27 persen.
“Kenaikan ini menunjukkan tingginya adopsi masyarakat terhadap sistem pembayaran digital. Kami akan terus memperluas jangkauan dan kemudahan akses QRIS,” kata Sasmaya.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, SeaBank menggelar program “Pesta Untung SeaBank 2025” yang berlangsung dari 8 Agustus hingga 30 September 2025 untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam bertransaksi digital.
Menuju Ekonomi Digital yang Inklusif
Melalui sinergi antara Bank Indonesia, SeaBank, dan pelaku UMKM, diharapkan literasi serta inklusi keuangan di Jawa Tengah dapat terus berkembang. Penggunaan pembayaran digital seperti QRIS tidak hanya memudahkan transaksi, tetapi juga membuka peluang lebih luas bagi pelaku usaha kecil untuk naik kelas dan berkontribusi lebih besar pada perekonomian daerah.