Jakarta — Menteri Pertahanan pttogel Republik Indonesia sekaligus Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, resmi kembali ke tanah air usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia. Kunjungan ini menjadi salah satu agenda penting Prabowo menjelang transisi pemerintahan, di mana ia menunjukkan peran aktif Indonesia dalam menjaga stabilitas dan kerja sama kawasan Asia Tenggara.
KTT ASEAN ke-46: Forum Strategis Kawasan
Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-46 merupakan pertemuan tahunan yang mempertemukan para kepala negara dan pejabat tinggi dari negara-negara anggota ASEAN, dengan tujuan memperkuat hubungan kerja sama regional dalam bidang politik, ekonomi, keamanan, serta sosial budaya. Dalam KTT tahun ini, beberapa isu utama yang menjadi sorotan antara lain:
-
Ketegangan Laut China Selatan
-
Krisis politik dan kemanusiaan di Myanmar
-
Ketahanan pangan dan energi kawasan
-
Penguatan konektivitas ekonomi pasca-pandemi
-
Transformasi digital dan keamanan siber
Prabowo: Tegaskan Komitmen Indonesia untuk Perdamaian dan Stabilitas
Dalam forum tersebut, Prabowo menyampaikan pandangan strategis Indonesia dalam menghadapi tantangan global dan regional. Ia menekankan pentingnya ASEAN tetap bersatu dan tidak terpecah dalam menghadapi tekanan geopolitik yang makin meningkat.
baca juga: cinta-abadi-novita-angie-untuk-sapto-haryo-rajasa-sebuah-kisah-yang-menginspirasi
“Indonesia berkomitmen menjaga stabilitas, perdamaian, dan keamanan di kawasan Asia Tenggara. Dalam menghadapi tantangan global, kita harus lebih solid, lebih berani, dan lebih aktif dalam diplomasi multilateral,” ujar Prabowo dalam salah satu sesi pleno.
Prabowo juga mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa tokoh penting, termasuk Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., dan perwakilan dari Vietnam serta Thailand. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, dibahas kerja sama pertahanan, ekonomi, hingga isu migran dan keamanan perbatasan.
Fokus pada Ketahanan Regional dan Pertahanan Terintegrasi
Selama KTT berlangsung, Prabowo juga menekankan pentingnya membangun pertahanan kolektif ASEAN yang tangguh namun bersifat defensif. Ia menyuarakan gagasan mengenai ASEAN Peacekeeping Force, yang diharapkan dapat menjadi kekuatan penengah dalam konflik internal seperti krisis Myanmar.
Tak hanya itu, Prabowo turut menyampaikan proposal peningkatan kerja sama industri pertahanan dalam negeri antara negara-negara ASEAN, khususnya dalam pengembangan drone, sistem radar, dan teknologi keamanan siber.
Simbol Kesiapan Menyongsong Kepemimpinan Nasional
Kehadiran Prabowo dalam forum internasional ini juga dinilai sebagai simbol kesiapan dirinya dalam memimpin Indonesia di panggung global. Sebagai presiden terpilih yang akan dilantik pada Oktober 2024, langkah Prabowo untuk aktif dalam KTT ASEAN menunjukkan tekadnya untuk melanjutkan peran strategis Indonesia di kawasan.
Pengamat hubungan internasional dari UI, Dr. Fitriani R., menyebut bahwa kehadiran Prabowo dalam KTT ini memberi sinyal kuat bahwa ia akan meneruskan kebijakan luar negeri bebas-aktif Indonesia dengan gaya diplomasi yang lebih tegas dan proaktif.
“Prabowo tampaknya ingin menunjukkan bahwa Indonesia tidak akan pasif dalam berbagai konflik regional. Kita akan tetap netral, namun aktif dalam menyuarakan perdamaian dan stabilitas,” ujar Fitriani.
Kembali ke Tanah Air, Langsung Gelar Pertemuan Internal
Setibanya di Indonesia, Prabowo langsung dijadwalkan menggelar pertemuan internal bersama jajaran Kementerian Pertahanan serta tim transisi pemerintahan. Fokus pertemuan tersebut adalah membahas hasil KTT ASEAN serta tindak lanjut kerja sama bilateral yang telah dibicarakan.
Selain itu, agenda strategis nasional seperti rencana pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), reformasi pertahanan, serta sinergi lintas kementerian juga menjadi bahasan utama menjelang pelantikan.
Penutup: ASEAN Tetap Jadi Prioritas Strategis
Kembalinya Prabowo dari KTT ASEAN menjadi penegasan bahwa hubungan diplomatik dan kerja sama regional akan tetap menjadi prioritas strategis Indonesia di bawah kepemimpinannya ke depan. Dengan pengalaman militer, jaringan internasional, dan pendekatan realis-pragmatis, Prabowo diprediksi akan membawa gaya baru dalam pergaulan luar negeri Indonesia, terutama di lingkup ASEAN yang terus berubah cepat.
ASEAN bukan hanya soal ekonomi atau kerja sama, tapi juga tentang menjaga masa depan kawasan yang aman, sejahtera, dan berdaulat. Dan di situlah, Indonesia di bawah Prabowo ingin mengambil peran sentral.
sumber artikel: bhinneka77.id